Malam Sedekah Bumi dan Doa Bersama: Harmoni Tradisi, Penghormatan Leluhur, Semangat Kebangsaan di Dusun Ranjung
Kedungwaras || Di Dusun Ranjung, Desa Kedungwaras, tradisi Sedekah Bumi berpadu dengan khidmatnya doa bersama untuk para leluhur dan semangat kemerdekaan dalam perayaan yang sarat makna. Peringatan HUT RI ke-80 menjadi momentum istimewa untuk menyatukan nilai-nilai luhur dan semangat kebangsaan.
Rangkaian Acara yang Khidmat dan Bermakna
Acara dimulai dengan khidmat, diawali dengan
Sambutan Penuh Makna
Kepala Desa Kedungwaras dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas semangat gotong royong masyarakat dalam melestarikan tradisi Sedekah Bumi. Ia menekankan bahwa Sedekah Bumi bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga ungkapan syukur atas karunia Tuhan dan wujud kepedulian terhadap sesama.
“Malam ini kita berkumpul, tidak hanya untuk merayakan hasil bumi, tetapi juga untuk mendoakan para leluhur dan mengenang jasa para pahlawan. Semangat mereka harus terus kita kobarkan dalam membangun desa dan bangsa,” ujarnya dengan penuh semangat.
Kepala Dusun Ranjung juga menyampaikan sambutan yang tak kalah menggugah. Ia mengajak seluruh warga untuk terus menjaga kerukunan dan kebersamaan, serta meningkatkan partisipasi dalam pembangunan desa.
pembacaan Surat Yasin dan Tahlil yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Lantunan ayat suci dan doa-doa mengalir, mengirimkan keberkahan kepada para ahli kubur dan memohon ampunan atas segala dosa. Suasana hening dan khusyuk menyelimuti seluruh hadirin, menciptakan kedekatan spiritual yang mendalam.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Mahalul Qiyam, sebuah tradisi yang menggambarkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Syair-syair pujian dilantunkan dengan penuh semangat, membangkitkan rasa syukur dan keimanan.
Mauidloh Hasanah dan Doa Penutup
Sebagai penutup acara, disampaikan Mauidloh Hasanah atau nasihat bijak oleh seorang tokoh agama. Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya menjaga akhlak, meningkatkan ibadah, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama. Seluruh hadirin dengan khusyuk memanjatkan doa, memohon keberkahan, keselamatan, dan kemajuan bagi Dusun Ranjung, Desa Kedungwaras, dan seluruh bangsa Indonesia.
Harmoni Tradisi, Penghormatan Leluhur, Semangat Kebangsaan
Malam Sedekah Bumi dan doa bersama di Dusun Ranjung menjadi bukti nyata bahwa tradisi, penghormatan leluhur, dan semangat kebangsaan dapat berjalan beriringan. Acara ini menjadi pengingat tentang pentingnya menjaga nilai-nilai luhur, menghargai jasa para pahlawan, dan terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa.
Kedungwaras || Di Dusun Ranjung, Desa Kedungwaras, tradisi Sedekah Bumi berpadu dengan khidmatnya doa bersama untuk para leluhur dan semangat kemerdekaan dalam perayaan yang sarat makna. Peringatan HUT RI ke-80 menjadi momentum istimewa untuk menyatukan nilai-nilai luhur dan semangat kebangsaan.
Rangkaian Acara yang Khidmat dan Bermakna
Acara dimulai dengan khidmat, diawali dengan Sambutan Penuh Makna
Kepala Desa Kedungwaras dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas semangat gotong royong masyarakat dalam melestarikan tradisi Sedekah Bumi. Ia menekankan bahwa Sedekah Bumi bukan hanya sekadar ritual, tetapi juga ungkapan syukur atas karunia Tuhan dan wujud kepedulian terhadap sesama.
“Malam ini kita berkumpul, tidak hanya untuk merayakan hasil bumi, tetapi juga untuk mendoakan para leluhur dan mengenang jasa para pahlawan. Semangat mereka harus terus kita kobarkan dalam membangun desa dan bangsa,” ujarnya dengan penuh semangat.
Kepala Dusun Ranjung juga menyampaikan sambutan yang tak kalah menggugah. Ia mengajak seluruh warga untuk terus menjaga kerukunan dan kebersamaan, serta meningkatkan partisipasi dalam pembangunan desa.
Setelah itu, acara dilanjutkan dengan Mahalul Qiyam, sebuah tradisi yang menggambarkan kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW. Syair-syair pujian dilantunkan dengan penuh semangat, membangkitkan rasa syukur dan keimanan.
Dilanjut pembacaan Surat Yasin dan Tahlil yang dipimpin oleh tokoh agama setempat. Lantunan ayat suci dan doa-doa mengalir, mengirimkan keberkahan kepada para ahli kubur dan memohon ampunan atas segala dosa. Suasana hening dan khusyuk menyelimuti seluruh hadirin, menciptakan kedekatan spiritual yang mendalam.
Mauidloh Hasanah dan Doa Penutup
Sebagai penutup acara, disampaikan Mauidloh Hasanah atau nasihat bijak oleh K. Budiono Dalam ceramahnya, beliau menekankan pentingnya menjaga akhlak, meningkatkan ibadah, dan berkontribusi positif bagi masyarakat.
Acara diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin oleh tokoh agama. Seluruh hadirin dengan khusyuk memanjatkan doa, memohon keberkahan, keselamatan, dan kemajuan bagi Dusun Ranjung, Desa Kedungwaras, dan seluruh bangsa Indonesia.
Harmoni Tradisi, Penghormatan Leluhur, Semangat Kebangsaan
Malam Sedekah Bumi dan doa bersama di Dusun Ranjung menjadi bukti nyata bahwa tradisi, penghormatan leluhur, dan semangat kebangsaan dapat berjalan beriringan. Acara ini menjadi pengingat tentang pentingnya menjaga nilai-nilai luhur, menghargai jasa para pahlawan, dan terus berkontribusi bagi kemajuan bangsa.