
Sejarah Desa
Sekitar tahun 1500 yang lampau, terjadilah perebutan kekuasaan antara Ratu Rajekwesi dengan Singodipo, pada suatu ketika mereka akan melakukan pertempuran. Adapun tempat perkemahan prajurit dari Ratu Rajekwesi berada diwilayah Mambang yang letaknya sekitar 500 meter disebelah baratnya Landeyan, sedangkan perkemahan dari prajurit Singodipo berada diwilayah Jetis yang letaknya disebelah timurnya Landeyan.
Setelah mereka melakukan pertempuran, maka ditempat pertempuran tersebut yaitu antara Mambang – Jetis tertinggallah tangkai-tangkai dari tombak senjata mereka, yang akhirnya tempat tersebut dijadikan tempat persinggahan (Lenden), sehingga tempat tersebut dinamakan dusun Landeyan.
Disebelah baratnya Landeyan berjarak sekitar 2 kilometer ke arah barat terdapat areal yang luas yang dijadikan sebagai mata pencaharian bagi penduduk Landeyan. Karena mereka merasa terlalu jauh, maka mereka mendirikan rumah di area tersebut. Area tersebut letaknya di dataran rendah dan di sana terdapat sungai yang dalam maka tempat tersebut dinamakan Kedung. Sehingga pantas jika terjadi hujan yang deras dari arah selatan dusun Kedung pasti mengalamai banjir. Namun mulai tahun 2004 banjir tersebut sudah berkurang karena sungai disebelah barat dusun diperlebar.
Di Landeyan pada suatu ketika singgahlah pendatang dari jauh, dia menetap disebelah selatan Landeyan yang bernama Raden Ranjung (Dusun Ranjung), sehingga sampai sekarang dinamakan Dusun Ranjung.
Pada jaman Pemerintahan Belanda, ketiga dusun tersebut dikepalai 2 petinggi. Landeyan dan Kedung dikepalai oleh seorang petinggi dan Ranjung dikepalai oleh seorang petinggi. Baru pada tahun 1915 ketiga dusun tersebut digabung menjadi satu desa menjadi desa Kedungwaras.
Nama desa Kedungwaras diambil dari nama dusun yang terdapat sungai yang dalam yaitu dusun Kedung dengan melihat penduduknya yang begitu sehat dan semangatnya yang kuat sehingga dinamakan Kedungwaras.

Negara | ![]() |
Provinsi | Jawa Timur |
Kabupaten | Lamongan |
Kecamatan | Modo |
Kode Pos | 62275 |
Kode Kemendagri | 35.24.03.2006 |
Luas | 410 hektar |
Jumlah Penduduk | 2.800 Jiwa |
Kepadatan | … Jiwa/km2 |
Adapun lurah-lurah yang pernah memimpin desa Kedungwaras sampai sekarang adalah sebagai berikut :
Petinggi pertama dilandeyan dan Kedung adalah Mbah Buyut Peno Sedangkan petinggi pertama di Ranjung, penulis belum menemukan namanya.
Lurah Kedua dilandeyan dan Kedung adalah Mbah Joyolagi, sedangkan petinggi kedua di Ranjung adalah Sarawi.
Lurah Kedua dilandeyan dan Kedung adalah Mbah Joyolagi, sedangkan petinggi kedua di Ranjung adalah Sarawi.
Lurah ketiga diLandeyan dan Kedung adalah Rasimin. Pada awal amsa pemerintahan inilah Islam masuk ke Landeyan yang dibawa oleh Kromo Tayuh dari Dorosemo. Sedangkan petinggi ketiga di Ranjung adalah Kromodongso yang saat itu dikenal dengan sebutan Mbah Sodiwiryo.
Lurah keempat (lurah pertama diKedungwaras). Karena pada masa ini adalah mulai digabungkannya kedua pemerintahan Landeyan, Kedung dengan pemerintahan Ranjung yang kemudian diberi nama Desa Kedungwaras dan dikepalai oleh Kromodongso (Mbah Sodiwiryo) yang semula menjadi petinggi di Ranjung.
Lurah kelima Kedungwaras dijabat oleh Rasmijan. Beliau berasal dari dusun Landeyan.
Lurah keenam Desa Kedungwaras adalah Sumantri. Beliau adalah seorang carik dari Ngrandu. Pada masa inilah mulai dibangunnya tempat pendidikan yaitu MI di Landeyan dan MI di Kedung, walaupun saat itu sudah ada SR (Sekolah Rakyat).
Lurah ketujuh Desa Kedungwaras adalah Suyitno. Beliau seorang guru yang berasal dari dusun Landeyan. Pada masa inilah mulai dibangunnya Kantor Balaia Desa Kedungwaras dan dibuatnya Gapura sebagai tapal batas desa dan dusun.
Lurah kedelapan Desa Kedungwaras adalah Sopyan. Beliau seorang carik dari lurah sebelumnya dan berasal dari Keplak – Kacangan. Beliau menjabat sebagai Kepala Desa Kedungwaras selama 13 tahun karena pada masa itu belum ada peraturan yang membatasi masa jabatan Kepala Desa.
Terjadi kekosongan Pimpinan Pemerintah akhirnya di isi Pjdari Sekretaris Desa Sendiri yaitu Bapak Masduki
Pada masa ini diadakan pemilihan Kepala Desa, namun hanya ada satu calon dan dimenangkan oleh bumbung kosong (tanpa calon) sehingga jabatan kepala Desa diisi Pj. Dari Kecamatan Modo yaitu Bapak Kasbi. Beliau adalah Pegawai Negeri Sipil di Kecamatan Modo. Kelahiran dari Desa Sumberjo Kabupaten Bojonegoro.
Kepala Desa kesembilan dijabat kembali oleh Bapak Kasbi yang karena selama memegang pemerintahan dalam masa Pj. dinilai masyarakat bagus, maka sebagian warga meminta agar dia mencalonkan sebagai kepala Desa kembali dalam pemilihan kepala desa yang akhirnya terpilih.
Terjadi kekosongan pemerintahan yang akhirnya diisi Pj. Dari Sekertaris desa Kedungwaras sendiri yaitu Bapak Masduki.
Kepala Desa kesepuluh dijabat kembali oleh Bapak Kasbi. Pada masa ini pembangunan sarana jalan mulai ada peningkatan, Seluruh jalan di dusun-dusun sudah dii macadam dan sebagian di rabat beton.
Pada akhir tahun 2007 diadakan pemilihan Kepala Desa.
Pada Tanggal 20 Nopember 2013 Plh. Kades yaitu Saudara SUTIKNO selama 2 Bulan lalu diadakan pemilihan yang dimenangkan yang terpilih Bpk.MOKHAMAD ROKIM
Kepala Desa ke sebelas dijabat oleh Bapak Mokhamad Rokim beliau berasal dari Dusun Landeyan.
diadakan pemilihan Kepala Desa. Dan terpilih kembali Bapak Mokhamad Rokim
di Tanggal 15 September 2019 diadakan pemilihan Kepala Desa Kedungwaras Periode 2020-2026. Dan Akhirnya terpilih MOH. NAWIR GOZALI, S.Pd menjadi Kepala Desa Kedungwaras.